Kulafaur Rosyidin Bag 2

2. Umar Bin Khattab ( 13-23 H/634-644 M)

2.1. Pengangkatan Umar bin Kattab sebagai Khalifah kedua

Sebelum Abu Bakar meninggal, ia jatuh sakit selama 15 hari karena racun ular yang pernah menggigitnya kambuh. Kemudian, Abu Bakar menunjuk Umar bin Khattab untuk menjadi penggantinya aebagai khalifah. Abu Bakar meninggal tanggal 23 Agustus 624 M. Umar menjadi Imam shalat jamaah. Beliau dimakamkan di rumah ’Aisyah r.ha. di samping makam Rasulullah.

Umar menjadi khalifah atas permintaan Abu Bakar dan persetujuan jamaah kaum muslimin.

2.2. Kebijakan Khalifah Umar

Peran yang dimainkan sangat luar biasa bagi kemajuan persebaran Islam di muka bumi. Khalifah Umar berhasil mengkonsolidasikan Islam di dataran Arabia mengubah anak-anak padang pasir liar menjadi bangsa pejuang yang kokoh berdisiplin yang menghancurkan kekaisaran Persia dan Bizantium, serta membangun imperium yang sangat kuat meliputi Persia, Irak, Kaldea, Syiria, Palestina, dan Mesir.

Berikut kebijakan yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dalam beberapa bidang:

1. Ekonomi

a. Pembentukan Departemen-Departemen (diwan) yang bertugas menyampaikan perintah dari pusat ke daerah dan menyampaikan laporan tindakan penguasa daerah pada khalifah.

b. Penertiban dan pengaturan tentang pembayaran pajak tanah dan gaji membagi penduduk menjadi 2 kelompok, yitu muslim dan non-muslim. Muslim wajib membayar zakat, non-muslim wajib membayar kharaj (pajak tanah) dan jizyah (pajak kepala)

c. Pendirian Baitul Mal untuk pengelolaan keuangan negara dan penempaan mata uang sendiri.

2. hukum

a. Muslim dikenai hukum Islam, sedang non-muslim dikenai hukum sesuai dengan agama atau adat mereka masing-masing.

b. Pemisahan Yudikatif dengan legislatif dan eksekutif dengan mendirikan lembaga-lembaga peradilan di daerah-daerah.

c. Pembentukan jawatan kepolisian dan jawatan pekerjaan umum untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum

3. Politik

a. pembentukan dua lembaga penasehat, yaitu yang membahas masalah umum dan khusus.

b. Setiap warga negara memiliki satu suara dalam pemerintahan negara

c. Wilayah Negara dibagi menjadi 8 propinsi: Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, basrah, Kufah, palestian, dan Mesir. Masing-masing propinsi dipimpin oleh amir.

Tidak adanya hak istimewa bagi penguasa.

3. Siti Maryam, Sejarah Peradan Islam: Dari Masa Klasik Hingga Masa Modern, hlm 47.

3. Agama

a. Pemberlakuan Ijtihad,hal ini karena terbukanya wilayah baru bagi ummat Silam, seperti Mesir, Persia, dan Syam.

b. Toleransi beragama dan berkehidupan diantara penduduk daerah taklukan, sehingga mereka lebih nyaman dalam kepemimpinan ummat Islam.

3. Usman bin Affan (23-35 H / 644-656 M)

3.1. Pengangkatan Usman bin Affan sebagai Khalifah ketiga

Khalifah Usman dipilih dan diangkat melalui proses musyawarah dari enam orang sahabat yang ditunjuk khalifah Umar menjelang wafat ditambah Ibnu Umar.

3.2. Keberhasilan Usman bin Affan

Khalifah Usman berjasa dalam perbaikan dan penyeragaman cara membaca Qira’ah menurut dialek Arab, tempat Al Qur’an diturunkan.

Prestasi yang diraih oleh Khalifah Usman yang lain

1. Menaklukkan Syiria, lalu mengangkat Muawiyahh sebagai gubernur,

2. Menaklukkan Afrika Utara, mengangkat Amr bin ’Ash sebagai gubernur di sana,

3. Menaklukkan daerah Arjan dan Persia

4. Menaklukkan Khurasan dan Nashabur di Iran.

5. Setiap jum’at beliau memerdekakan seorang budak.

6. Mengadakan pembangunan di banyak bidang seperti angkatan laut, bendungan, jalan, masjid, dan memperluas masjid Nabawi.

3.3. Masa Kemunduran Kekhalifahan Usman

Namun pada enam tahun terakhir Khalifah Usman r.a. banyak terjadi kemunduran disebabkan beliau lunak dan kurang tegas. Akibatnya banyak sahabat yang meninggalkan beliau, banyak pejabat yang menjadi kurang percaya padanya lagi, kecuali kerabatnya Hal ini membuat beliau memecat dan mengganti mereka dengan kerabatnya sendiri, walau masih ada pejabat yang bukanb dari kerabatnya. Dapat dikatakan, Nepotisme dalam umat Islam bermula dari kekhalifahan Usman r.a. Hal ini makin membuat orang-orang membenci kekhalifahan Usman, apalagi waktu itu ada golongan yang mendukung Usman, dan ada yang mendukung Ali

Di Akhir kekhalifahan beliau banyak tejadi pemberontakan karena ketidakpuasan dengan kebijakan beliau yang telalu menguntungkan kerabat beliau. Masalah pun makin memuncak, dan akhirnya beliau meninggal dalam pengepungan para pemberontak dan beliau dibunuh oleh dua orang Mesir.

4. Ali bin Abi Thalib ( 35-40 H / 656-651 M )

4.1. Pengangkatan Ali bi Abi Thalib sebagai Khalifah keempat

Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi khalifah atas kesepakatan para sahabat. Awalnya beliau menolak karena melihat keadaan ummat yang kacau pasca kekhalifahan Usman beliau. Tapi karena desakan orang yang kuat dan orang yang

4. Siti Maryam, Sejarah Peradan Islam: Dari Masa Klasik Hingga Masa Modern, hlm 56

tidak suka dengan Usman bin Affan, beliau mau juga.

4.2. Tindakan Khalifah Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib berusaha memperbaiki masalah-masalah yang timbul akibat kekhalifahan Usman. Beliau mengambil beberapa kebijakan:

1. Mengganti gubernur yang diangkat oleh Khalifah Usman yang tidak disukai oleh rakyat.

2. Menarik kembali tanah yang telah dibagi-bagikanpada masa khalifah Usman kepada keluarganya dengan menyerahkan pendapatannya pada negara.

3. Menghidupkan kembali sitem pajak ala Khalifah Umar bin Khattab

Beliau tidak banyak melakukan kebijakan pada bidang-bidang lainn karena banyaknya pemberontakan yag timbul. Perang tersebut antara lain: perang Jamal ( trio Aisyah, Zubair, dan Thalhah), Perang Siffin, Khawarij.

Beliau wafat karena ditikam oleh Ibnu Muljam, tokoh Khawarij.

5. Perkembangan masa Kulafaur Rasyidin

Pada masa kekhalifahan Abubakar sampai kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, banyak sekali perkembangan keilmuan yang beragam, dan tidak bisa jika hanya ditujukan pada satu masa kekhalifahan saja antara lain:

5. Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Pendidikan islam TARIKH, hlm 61-62.

5.1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Kulafaur Rasyidin

1.Pembagian Ilmu Pengaetahuan Islam klasik menjadi dua macam, yaitu ’Ulum an-Naqliyah dan ’Ulum al-Aqliyah.

2. Lahirnya Ilmu Qira’at yang beragam

3. Lahir Ilmu Tafsir , diantaranya sahabat Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, dan Abdullah bin Ka’ab yang mnafsirkan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

4. Pengetahuan tentang Hadist

5. Lahirnya Ilmu Nahwu

6. Khath Al Qur’an

7. Ilmu Fiqih